Tuesday, September 19, 2017

asma bronkial

ASMA BRONKIAL


PENGERTIAN
Suatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas.(United States National Tuberculosis Association, 1967).

ETIOLOGI
Sampai saat ini etiologi asma belum diketahui dengan pasti, suatu hal yang menonjol pada semua penderita asma adalah fenomena hiperreaktivitas bronkus. Bronkus penderita asma sangat peka terhadap rangsangan imunologi maupun non imunologi. Karena sifat inilah maka serangan asma mudah terjadi akibat berbagai rangsangan baik fisis, metabolik, kimia, alergen, infeksi dan sebagainya.
Rangsangan atau pencetus yang sering menimbulkan asma perlu diketahui dan sedapat mungkin dihindarkan. Fakrtor-faktor tersebut adalah :
1. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan
2. Iritan seperti asap, bau-bauan, polutan
3. Infeksi salutran nafas terutama yang disebabkan oleh virus
4. Perubahan cuaca yang ekstrim
5. Kegiatan jasmani yang berlebihan
6. Lingkungan kerja
7. Obat-obatan
8. Emosi
9. Lain-lain seperti refluks gastro esofagus.


PATHOFISIOLOGI
Pencetus serangan
(alergen, emosi/stress, obat-obatan, infeksi)
¯
·         Kontraksi otot polos
·         Edema mukusa
·         Hipersekresi
¯
Penyempitan saluran pernapasan (obstruksi)
¯
·         Hipoventilasi
·         distribusi ventilasi tak merata dengan sirkulasi darah paru
·         Gangguan difusi gas di alveoli
¯
·         Hipoxemia
·         Hiperkarpia

TANDA DAN GEJALA
Objektif  :
·         Sesak napas yang berat dengan ekspirasi disertai wheesing
·         Dapat disertai batuk dengan sputum kental, sukar dikeluarkan
·         Bernapas dengan menggunakan otot-otot tambahan
·         Sianosis, takikardi, gelisah, pulsus paradoksus
·         Fase ekspirium memanjang disertai wheesing (di apeks dan hilus)

Subyektif :
·         Klien merasa sukar bernapas, sesak, dan anoreksia
Psikososial :
·         Klien cemas, takut, dan mudah tersinggung
·         Kurangnya pengetahuan klien terhadap situasi penyakitnya

Hasil Pemeriksaan
Spirometri : Peningkatan FEV, atau FVC sebanyak 20 %
Pemeriksaan Radiologi : Pada umumnya normal.
Dilakukan tindakan bila ada indikasi patologi di paru, misalnya: Pneumothorak, atelektasis, Dll.
Analisa Gas darah : Hipoxemia, Hiperkapnia, Asidosis Respiratorik.
Pemeriksaan Sputum :
·         Adanya eosinofil
·         Kristal charcot Leyden
·         Spiral Churschmann
·         Miselium Asoergilus Fumigulus

Pemeriksaan darah : Jumlah eosinofil meningkat.

PENATALAKSANAAN
Prinsip-prinsip penatalaksanaan asma  bronkial:
1.      Diagnosis status asmatikus. Faktor penting yang harus diperhatikan :
·         Saatnya serangan
·         Obat-obatan yang telah diberikan (macam obatnya dan dosisnya)
2.      Pemberian obat bronchodilator
3.      Penilaian terhadap perbaikan serangan
4.      Pertimbangan terhadap pemberian kortikosteroid
5.      Setelah serangan mereda :
·         Cari faktor penyebab
·         Modifikasi pengobatan penunjang selanjutnya

OBAT-OBATAN
1. Bronchodilator
Tidak digunakan alat-alat bronchodilator secara oral, tetapi dipakai secara inhalasi atau parenteral. Jika sebelumnya telah digunakan obat golongan simpatomimetik, maka sebaiknya diberikan aminofilin secara parenteral sebab mekanisme yang berlainan, demikian sebaliknya, bila sebelumnya telah digunakan obat golongan Teofilin oral maka sebaiknya diberikan obat golongan simpatomimetik secara aerosol atau parenteral.
Obat-obat bronchodilator golongan simpatomimetik bentuk selektif terhadap adreno reseptor (Orsiprendlin, Salbutamol, Terbutalin, Ispenturin, Fenoterol) mempunyai sifat lebih efektif dan masa kerja  lebih lama serta efek samping kecil dibandingkan dengan bentuk non selektif (Adrenalin, Efedrin, Isoprendlin)
·         Obat-obat Bronkhodilatator serta aerosol bekerja lebih cepat dan efek samping sistemik lebih kecil. Baik digunakan untuk sesak nafas berat pada anak-anak dan dewasa. Mula-mua diberikan 2 sedotan dari suatu metered aerosol defire (Afulpen metered aerosol). Jika menunjukkan perbaikan dapat diulang tiap 4 jam, jika tidak ada perbaikan  sampai 10 - 15 menit berikan aminofilin intravena.
·         Obat-obat Bronkhodilatator Simpatomimetik memberi efek samping takhikardi, penggunaan perentral pada orang tua harus hati-hati, berbahaya pada penyakit hipertensi, kardiovaskuler dan serebrovaskuler. Pada dewasa dicoba dengan 0,3 ml larutan epineprin 1 : 1000 secara subkutan. Anak-anak 0.01mg / kg BB subkutan (1mg per mil ) dapat diulang tiap 30 menit untuk 2 - 3 x tergantung kebutuhan.
·         Pemberian Aminophilin secara intrvena dosis awal 5 - 6 mg/kg BB dewasa/anak-anak, disuntikan perlahan-lahan dalam 5 - 10 menit. untuk dosis penunjang 0,9 mg/kg BB/jam secara infus. Efek samping TD menurun bila tidak perlahan-lahan.

2. Kortikosteroid
Jika pemberian obat-obat bronkhodilatator tidak menunjukkan perbaikan, dilanjutkan dengan pengobatan kortikosteroid . 200 mg hidrokortison atau dengan dosis 3 - 4 mg/kg BB intravena sebagai dosis permulaan dapat diulang 2 - 4 jam secara parenteral sampai serangan akut terkontrol, dengan diikuti pemberian 30 - 60 mg prednison atau dengan dosis 1 - 2 mg/kg BB/hari secara oral dalam dosis terbagi, kemudian dosis dikurangi secara bertahap.

3. Pemberian Oksigen
Melalui kanul hidung dengan kecepatan aliran O2  2-4 liter/menit dan dialirkan melalui air untuk memberi kelembaban. Obat Ekspektoran seperti Gliserolguayakolat dapat juga digunakan untuk memperbaiki dehidrasi, maka intik cairan peroral dan infus harus cukup, sesuai dengan prinsip rehidrasi, antibiotik diberikan bila ada infeksi.

Prioritas masalah Keperawatan :
1.      Mempertahankan jalan nafas
2.      Mengkaji untuk fasilitas pertukaran gas/ gangguan pertukaran gas
3.      Meningkatkan intake nutrisi
4.      Mencegah komplikasi, kondisi progresif yang lambat
5.      Berikan imformasi tentang proses penyakit
6.      Cemas

Diagnosa Keperawatan yang mungkin timbul :
1.      Gangguan jalan nafas sehubungan dengan Brokhospasme, peningkatan produksi sekret ( sekret yang tertahan, kental) , menurunnya energi/fatique.
2.      Gangguan pertukaran gas sehubungan dengan kurangnya suplai oksigin (obstruksi jalan nafas karena sekret, bronkhospasme, air trapping) obstruksi alveoli.
3.      Gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan sehubungan dengan dyspnea, fatique, efek samping obat-obatan, produksi sputum, anoreksia, nausea/vomiting.
4.      Potensial terjadi infeksi sehubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer (penurunan aktifitas, cilia, statis sekret) tidak adekuatnya kekebalan (destruksi jaringan, proses penyakit kronik, malnutrisi).
5.      Kurangnya pengetahuan (kebutuhan belajar) , kondisi kesehatan, pengobatan, kurang imformasi.
6.      Mekanisme koping yang tidak efektif sehubungan dengan cemas.
7.      Ganguan aktivitas sehubungan dengan tidak seimbangnya kebutuhan dan pemenuhan oksigen.


daftar pustaka

Alsagaff Hood, Abdul Mukty, (1995). Dasar – Dasar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.

Amin muhammad, Hood Alsagaff. (1989). Pengantar Ilmu Penyakit Paru. Airlangga University Press. Surabaya.

Blac,MJ Jacob. (1993). l.uckman & Sorensen’s Medical surgical Nursing A Phsycopsicologyc Approach. W.B. Saunders Company. Philapidelpia.

Barbara Engram. (1999). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1. Penerbit EGC. Jakarta.

Marylin E doengoes. (2000). Rencana Asuhan keperawatan Pedoman untuk Perencnaan /pendokumentasian Perawatan Pasien. EGC.Jakarta.

Soeparman, Sarwono Waspadji. (1990). Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Balai Penerbit FKUI. Jakarta.

Sylvia Anderson Price, Lorraine McCarty Wilson. (1995). Patofisiologi Konsep Klinis Proses - Proses Penyakit. EGC. Jakarta.


Yunus Faisal. (1992). Pulmonologi Klinik. Bagian Pulmonologi FKUI. Jakarta.

Friday, September 15, 2017

makalah zero mind proses

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Sukses tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan intelektual, tapi juga harus dibarengi dengan kecerdasan emosi dan spiritual. Berkembangnya teknologi dan kehidupan jaman  sekarang mengharuskan manusia untuk memiliki pengetahuan dan high selfawareness sebagai bekal hidup. Pernah tidak kamu perhatikan orang orang di sekitar kamu. Ada orang yang bisa dibilang gagal dalam bidang akademis tapi berhasil dalam berkarier.  Atau, ada juga orang yang sukses dalam bidang akademis tapi gagal dalam kariernya. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi sukses tidaknya seseorang.
Setiap manusia memiliki tiga jenis kecerdasan. Ada kecerdasan intelektual atau Intellectual Quotient (IQ), ada kecerdasan emosi atau Emotional  Quotient (EQ), dan ada pula kecerdasan spiritual atau Spiritual Quotient (SQ). Ketiga jenis kecerdasan ini harus berintegrasi menjadi satu kesatuan. Hubungan diantara ketiganya bisa diibaratkan seperti sebuah telur ayam. IQ merupakan kulit luar, EQ merupakan putih telur, sedangkan SQ merupakan kuning telur dan menjadi inti. Kecerdasan-kecerdasan itu dapat disinergikan melalui Emotional Spiritual Quotient (ESQ).




B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian ESQ ?
2.      Apa Konsep Zero Mind Proses?
3.      Bagaimana Konsep Mengembalikan Hati Ke Fitrah?
C.    Tujuan
1.      Mengetahui pengertian & Konsep ESQ.
2.      Mengetahui Konsep Zero Mind Proses.
3.      Mengetahui Konsep Mengembalikan Hati Ke Fitrah.















BAB II
TINJAUAN TEORI

A.    Pengertian ESQ (Emotional dan Spiritual Quetion)
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia emosional memiliki arti menyentuh perasaan,  mengharukan,  dengan emosi,  beremosi dan penuh emosi. Cerdas memiliki arti perkembangan akal budinya (untuk berpikir, mengerti, dsb), tajam pikiran. Spiritual memiliki arti berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin).
Menurut ary ginanjar ESQ merupakan sinergi dua pemikiran yaitu hubungan manusia dengan manusia (EQ) dan hubungan manusia dengan Tuhannya (SQ).
Konsep ESQ merupakan kemampuan dalam penggunaan nilai-nilai keimanan yang dijadikan sebagai pedoman dalam bertingkah laku.
ESQ merupakan sebuah singkatan dari Emotional Spiritual Quotient yang merupakan gabungan EQ dan SQ, yaitu Penggabungan antara pengendalian kecerdasan emosi dan spiritual. Manfaat yang bisa di dapat adalah tercapai nya keseimabangan antara hubungan Horizontal (manusia dengan manusia) dan Vertikal (Manusia dan Tuhan).  ESQ juga dapat membuat kita lebih percaya diri dalam melakukan tindakan.




B.     Konsep ESQ
a.       Kecerdasan Emosional (EQ)
Pengertian kecerdasan emosional (EQ) yang mengutip pendapat Robert K. Cooper Phd. yang mengatakan bahwa kecerdasan emosi “Hati mengaktifkan nilai-nilai kita yang paling dalam mengubahnya dari sesuatu yang kita pikirkan menjadi sesuatu yang kita jalani. Hati tahu hal-hal yang tidak atau tidak dapat diketahui pikiran. Hati adalah sumber keberanian dan semangat, integritas dan komitmen. Hati adalah sumber energi dan perasaan mendalam yang menuntut kita belajar, menciptakan kerja sama, memimpin dan melayani”. hati nurani akan menjadi pembimbing terhadap apa yang harus ditempuh dan apa yang harus diperbuat.  Artinya setiap manusia sebenarnya telah memiliki sebuah radar hati sebagai pembimbingnya.
Di samping itu, untuk memperoleh kecerdasan emosi ini harus melihat kepada aspek hati sebagai radar dalam hidup manusia dalam melangkah di kehidupan. kemampuan melihat sesuatu secara jernih dan objektif harus didahului oleh kemampuan mengenali faktor-faktor yang mempengaruhinya itu. Caranya adalah dengan mengembalikan manusia pada fitrah hatinya atau god spot, sehingga manusia akan mampu melihat dengan mata hati, mampu memilih dengan tepat, memprioritaskan yang benar. Karena kecerdasan meliputi unsur suara hati, kesadaran diri, motivasi, etos kerja, keyakinan, integritas, komitmen, konsistensi, presistensi, kejujuran, daya tahan dan keterbukaan.


b.      Kecerdasan Spiritual (SQ)
Kecerdasan spiritual adalah kecerdasan untuk menghadapi persoalan makna atau value yaitu kecerdasan untuk menempatkan perilaku dan hidup kita dalam konteks makna yang lebih luas dan kaya, kecerdasan untuk menilai bahwa tindakan atau jalan hidup seseorang lebih bermakna dibandingkan dengan orang lain.
kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap prilaku dan kegiatan melalui langkah-langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah menuju manusia seutuhnya dan memiliki pola pemikiran tauhid serta berprinsip.
Dengan demikian, kecerdasan spiritual haruslah disandarkan kepada Allah dalam segala aktivitas kehidupan untuk mendapatkan suasana ibadah dalam aktivitas manusia.
C.  Konsep Zero Mind Proses (ZMP)
Dalam upaya untuk melakukan Zero Mind Proses, Maka Ada tujuh langkah yang harus di penuhi antara lain:
1.    Hindari selalu berprasangka buruk, upayakan berprasangka baik terhadap orang.
2.    Berprinsiplah selalu kepada Allah yang Maha Abadi.
3.    Bebaskan diri dari pengalaman-pengalaman yang membelenggu pikiran, berfikirlah merdeka.
4.    Dengarlah suara hati, berpeganglah prinsip karena Allah, berpikirlah melingkar sebelum menentukan kepentingan dan prioritas.
5.    Lihatlah semua sudut pandang secara bijaksana berdasarkan suara hati yang bersumber dari asmaul husna.
6.    Periksa pikiran anda terlebih dahulu sebelum menilai segala sesuatu, jangan melihat sesuatu karena pikiran anda tetapi lihatlah sesuatu karena apa adanya.
7.    Ingatlah bahwa segala ilmu pengetahuan adalah bersumber dari Allah.
Hasil akhir dari zero mind proses adalah seseorang yang telah terbebas dari belenggu prasangka negatif, prinsip-prinsip hidup yang menyesatkan, pengalaman yang mempengaruhi pikiran, egoisme kepentingan dan prioritas, pembanding-pembanding yang subjektif, dan terbebas dari pengaruh belenggu literatur-literatur yang menyesatkan. Pemaknaan ihsan seperti ini jelas berbeda dengan seperti pemaknaan yang telah dikenal sebelumnya.  Karena makna ihsan yang dikenal sebelumnya merupakan bentuk ibadah yang kita lakukan sepenuhnya diperhatikan oleh Allah dan Allah akan selalu mengawasi kita di manapun kita berada.
D.    Konsep Mengembalikan Hati Ke Fitrah
Untuk mengembalikan Hati Ke fitrah melalui ESQ adalah dengan melakukan 6 asas pembangunan mental. 6 asas ini merupakan pemaknaan dari 6 rukun iman yang merupakan bagian dari ajaran Islam. 6 asas pembangunan mental tersebut antara lain.
a.       Prinsip Bintang (Iman Kepada Allah)
Asas yang pertama ini merupakan penjabaran dari makna iman kepada Allah dalam rukun iman. prinsip seorang bintang adalah memiliki rasa aman intrinsik, kepercayaan diri yang tinggi, integritas yang kuat, bersikap bijaksana dan memiliki motivasi yang tinggi, semua dilandasi dan dibangun karena iman kepada Allah.  Penjelasan ini merupakan didasarkan kepada prinsip makna iman kepada Allah dengan dihubungkan dengan realita yang ada sehingga makna iman kepada Allah menjadi hidup dalam kehidupan manusia.
b.      Prinsip Malaikat (Iman Kepada Malaikat)
Asas yang kedua ini merupakan penjabaran dari makna iman kepada malaikat dalam rukun iman. orang yang berprinsip seperti malaikat akan menghasilkan orang yang sebagai berikut, yakni seseorang yang memiliki tingkat loyalitas tinggi, komitmen yang kuat, memiliki kebiasaan untuk mengawali dan memberi, suka menolong dan memiliki sikap saling percayaDengan demikian, untuk menjadi seorang seperti malaikat, maka dia harus bisa mempraktekkan kebaikan dan ciri-ciri yang malaikat punya di dalam kehidupan sehingga orang tersebut akan menjadi manusia yang paripurna.
c.       Prinsip Kepemimpinan (Iman Kepada Rasul Allah)
Asas yang ketiga ini merupakan makna penjabaran dari iman kepada rasul atau utusan Allah dalam rukun iman. Pemimpin sejati adalah seorang yang selalu mencintai dan memberi perhatian kepada orang lain sehingga ia dicintai. Memiliki integritas yang kuat sehingga ia dipercaya oleh pengikutnya. Selalu membimbing dan mempelajari pengikutnya. Memiliki kepribadian yang kuat dan konsisten. Memimpin berdasarkan atas suara hati yang fitrah. Dengan meneladani sifat-sifat dari rasul, maka akan membuat kita memiliki prinsip kepemimpinan yang menentramkan masyarakat.


d.      Prinsip Pembelajaran (Iman Kepada Kitab Allah)
Asas yang keempat ini merupakan makna penjabaran dari iman kepada kitab-kitab Allah dalam rukun iman. hasil dari proses pembelajaran antara lain:
·         Memiliki kebiasaan membaca buku dan situasi dengan cermat.
·         Selalu berpikir kritis dan mendalam.
·         Selalu mengevaluasi pemikirannya kembali.
·         Bersikap terbuka untuk mengadakan penyempurnaan.
·         Memiliki pedoman yang kuat dalam belajar yaitu berpegang hanya kepada Allah.
Hasil dari proses pembelajaran di atas merupakan sebuah pemikiran yang sesuai dengan konteks yang harus dilakukan oleh semua orang dalam mempraktekkan iman kepada kitab-kitab Allah, sehingga kitab-kitab Allah menjadi lebih membumi di dalam kehidupan manusia.
e.       Prinsip Visi ke Depan (Iman Kepada Hari Akhir)
Asas yang kelima ini merupakan makna penjabaran dari iman kepada hari akhir (kiamat), dalam rukun iman. Hasil dari prinsip masa depan yakni selalu berorientasi kepada tujuan akhir dalam setiap langkah yang dibuat, melakukan setiap langkah secara optimal dan sungguh-sungguh, memiliki kendali diri dan sosial karena telah memiliki kesadaran akan adanya hari kemudian, memiliki kepastian akan masa depan dan memiliki ketenangan batiniah yang tinggi yang tercipta oleh keyakinannya akan adanya hari pembalasan.
Dengan kesadaran visi akan hari akhir tersebut, akan mendorong manusia terus berbuat dan berjuang dengan sebaik-baiknya di muka bumi hingga akhir hayat tanpa perlu diri merasa berhenti.
f.       Prinsip Keteraturan (Iman Kepada Qadha dan Qadar)
Asas yang keenam ini merupakan penjabaran dari iman kepada qadha dan qadar dalam rukun iman.hasil dari prinsip keteraturan akan memiliki kesadaran, ketenangan dan keyakinan dalam berusaha karena pengetahuan akan kepastian hukum alam dan hukum sosial, memahami akan arti penting sebuah proses yang harus dilalui, selalu berorientasi kepada pembentukan sistem dan selalu berupaya menjaga sistem yang telah dibentuk. Inilah yang akan didapat oleh orang yang menjalankan prinsip keteraturan, sehingga hidupnya menjadi lebih bermakna karena sadar bahwa hidup ini sudah ada keteraturannya dari Allah.
E. Prinsip Ketangguhan Pribadi
Ketangguhan pribadi adalah seseorang yang telah memiliki prinsip 6 asas pembentukan Hati. Kemudian untuk menjadi pribadi yang sukses, ditambah dengan 3 langkah sukses yaitu:
1.      Prinsip Penetapan Misi (Syahadat)
Prinsip ketangguhan pribadi yang pertama ini merupakan penjabaran makna dari syahadat dalam rukun Islam. penetapan misi melalui syahadat akan menciptakan suatu dorongan kekuatan untuk mencapai keberhasilan. Hasil dari penetapan misi ini antara lain bahwa syahadat akan membangun suatu keyakinan dalam berusaha, syahadat akan menciptakan suatu daya dorong dalam upaya mencapai suatu tujuan, syahadat akan membangkitkan suatu keberanian dan optimisme sekaligus menciptakan ketenangan batiniah dalam menjalankan misi hidup.
2.      Prinsip Pembangunan Karakter (Shalat)
Prinsip pembangunan karakter merupakan makna penjabaran dari rukun Islam yang kedua yakni shalat, shalat sebagai tempat untuk menyeimbangkan dan menyelaraskan pikiran, dan pelaksanaan shalat juga suatu mekanisme yang bisa menambah energi baru yang terakumulasi sehingga menjadi suatu kumpulan dorongan dahsyat untuk segera berkarya dan mengaplikasikan pemikirannya ke dalam alam realita.
hasil dari pembangunan karakter: shalat adalah suatu metode relaksasi untuk menjaga kesadaran diri agar tetap memiliki cara berpikir fitrah, shalat adalah suatu langkah untuk membangun kekuatan afirmasi, shalat adalah sebuah metode yang dapat meningkatkan kecerdasan emosi dan spiritual secara terus menerus, shalat adalah suatu teknik pembentukan pengalaman yang membangun suatu paradigma positif dan shalat adalah suatu cara untuk terus mengasah dan mempertajam kecerdasan emosi dan spiritual yang diperoleh dari rukun iman.
3.      Prinsip Pengendalian Diri (Puasa)
Prinsip yang ketiga ini dari ketangguhan pribadi yakni prinsip pengendalian diri merupakan penjabaran makna dari rukun Islam ketiga yakni Puasa. puasa adalah kemampuan menahan dan mengendalikan diri untuk tidak hanya berkeinginan menjadi seorang pemimpin dengan mengatasnamakan orang lain untuk tujuan pribadi serta keuntungan tertentu. Akan tetapi menyadari bahwa pemimpin adalah salah satu tugas yang maha berat untuk membawa umat ke arah kebahagiaan dengan hati nurani.
hasil pengendalian diri: puasa adalah suatu metode pelatihan untuk pengendalian diri, puasa bertujuan untuk meraih kemerdekaan sejati dan pembebasan belenggu nafsu yang tisak terkendali, puasa yang baik akan memelihara aset kita yang paling berharga yakni fitrah diri, tujuan puasa lainnya untuk mengendalikan suasana hati, juga pelatihan untuk mengendalikan suasana hati, juga pelatihan untuk menjaga prinsip-prinsip yang telah dianut berdasarkan rukun iman.
F.     Prinsip Ketangguhan Sosial
Untuk melengkapi ketangguhan diri perlu adanya ketangguhan sosial. Maka dari itu Prinsip Ketangguhan Sosial Terbagi Atas 2 Prinsip yaitu :
1.      Prinsip Stategi Kolaborasi (Zakat)
Strategi kolaborasi merupakan penjabaran dari rukun Islam keempat yakni zakat. zakat adalah suatu upaya untuk memanggil dan mengangkat ke permukaan suara hati untuk menjadi dermawan dan untuk memberi rezeki kepada orang lain. zakat bukan hanya sebatas memberi 2,5 % dari penghasilan bersih yang kita miliki.  Akan tetapi, prinsip zakat dalam arti luas seperti memberi penghargaan dan perhatian kepada orang lain, menepati janji yang sudah anda berikan, bersikap toleran, mau mendengar orang lain, bersikap empati, menunjukkan integritas, menunjukkan  sikap rahman dan rahim kepada orang lain.
2.      Prinsip Aplikasi Total (Haji)
Prinsip ini merupakan penjabaran dari rukun Islam kelima yakni haji. haji adalah suatu wujud keselarasan antara idealisme dan praktek, keselarasan antara iman dan Islam. Haji adalah suatu transformasi prinsip dan langkah secara total (thawaf), konsistensi dan persistensi perjuangan (sa`i), evaluasi dari prinsip dan langkah yang telah dibuat dan visualisasi masa depan melalui prinsip berpikir dan cara melangkah yang fitrah (wukuf). Haji juga merupakan suatu pelatihan sinergi dalam skala tertinggi dan haji adalah persiapan fisik secara mental dalam menghadapi berbagai tantangan masa depan (lontar jumrah).



BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Maka dari itu yang dimaksud dengan proses penjernihan emosi (Zero Mind Procees) adalah proses dimana semua emosi dan pikiran kita dinol-kan dari belenggu yang menutupi potensi manusia agar mampu mengeluarkan Spiritual Power (kekuatan spiritual) yang dimilikinya.
Dalam ESQ, langkah -langkah untuk menuju kebersihan jiwa (Zero Mind) dalam rangka meningkatkan tingkat emotional dan spiritual yg lebih tinggi dapat dilatih dengan 7 (tujuh) langkah (yang telah diterangkan pada penjelasan sebelumnya). Dari proses tersebut diharapkan dapat dijadikan pedoman dan prinsip oleh setiap pendidik dalam proses belajar maupun pengajaran terhadap peserta didik.
Untuk dapat mendengarkan suara hati tersebut, kita sebagai seorang guru harus berpusat pada hati dalam melakukan aktivitas pengajaran. Maksudnya adalah bahwa segala sesuatu yang menyangkut keputusan dan tindakan pengajaran kita senantiasa diselaraskan dengan suara hati kita. Yakinilah bahwa prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang diyakini sebagai pusat kehidupan memiliki daya magnetis dengan kebenaran suara hati nurani.
Dari sinilah semua permasalahan seorang pendidik terhadap peserta didik maupun terhadap proses belajar mengajar, yang mana semua harus dikembalikan pada hati agar kita menjadi seorang pendidik yang benar-benar profesional dengan kekurangan yang kita miliki.
Demikianlah pembahasan dari penulis mengenai Zero Mind Process (ZMP) sebagai prinsip utama yang harus dimiliki setiap individu, terutama seorang pendidik, dengan kekurangan dan kelebihan dari penulis semoga pembahasan kali ini menjadi ishlah dan bermanfaat bagi penulis khususnya, dan bagi teman-teman semua pada umumnya.

B. Saran
1.    Generasi baru harus di didik aspek mental dan spiritualnya untuk memiliki keyakinan yang kuat dan bertauhid, Menyembah hanya kepada allah dan selalu bersikap tegas dalam mentaati tuntunan hidup secara islami
2.    Generasi baru harus di didik aspek sosialnya sehingga dapat hidup di masyarakat secara sehat, memahami prinsip persamaan persaudaraan, dan kerjasama untuk dapat melaksanakan hak dan kewajiban dalam masyarakat.
3.    Generasi baru selain dikembangkan aspek intelektualnya harus dikembangkan pula aspek emosional dan spiritualnya, sehingga ia mampu dan mau menjalankan syariat dan mimukul amanah secara bertanggung jawab.
4.    Generasi baru dalam aspek individunya harus di didik mempunyai sikap yang terbuka dan menjauihi sikap inklusif.






DAFTAR PUSTAKA

1.      Ginanjar, Ari. Rahasia Sukses Membngun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ. Cet. 33. Jakarta: Arga. Maret 2007.
2.      Hebb, Donald Olding. Psikologi, terj. Andi Mapputre. Cet. 1. Surabaya: Usaha Nasional.
3.      Rahmat, Jalaluddin. 2005. Belajar Cerdas. Bandung: Mizan Media



Pencemaran udara

BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar belakanga
Udara dimana di dalamnya terkandung sejumlah oksigen, merupakan komponen esensial bagi kehidupan, baik manusia maupun makhluk hidup lainnya. Udara merupakan campuran dari gas, yang terdiri dari sekitar 78 % Nitrogen, 20 % Oksigen; 0,93 % Argon; 0,03 % Karbon Dioksida (CO2) dan sisanya terdiri dari Neon (Ne), Helium (He), Metan (CH4) dan Hidrogen (H2). Udara dikatakan "Normal" dan dapat mendukung kehidupan manusia apabila komposisinya seperti tersebut diatas. Sedangkan apabila terjadi penambahan gas-gas lain yang menimbulkan gangguan serta perubahan komposisi tersebut, maka dikatakan udara sudah tercemar/terpolusi.
Akibat aktifitas perubahan manusia udara seringkali menurun kualitasnya. Perubahan kualitas ini dapat berupa perubahan sifat-sifat fisis maupun sifat-sifat kimiawi. Perubahan kimiawi, dapat berupa pengurangan maupun penambahan salah satu komponen kimia yang terkandung dalam udara, yang lazim dikenal sebagai pencemaran udara. Kualitas udara yang dipergunakan untuk kehidupan tergantung dari lingkungannya. Kemungkinan disuatu tempat dijumpai debu yang bertebaran dimana-mana dan berbahaya bagi kesehatan. Demikian juga suatu kota yang terpolusi oleh asap kendaraan bermotor atau angkutan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan.

B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas, rumusan masalah yang harus dibahas dalam makalah ini adalah:
1.      Apa itu pencemaran udara?
2.      Apa saja jenis pencemaran udara?
3.      Apa  yang menjadi sumber pencemaran udara?
4.      Apa dampak pencemaran udara?
5.      Bagaimana cara mencegah pencemaran udara?

C.   Tujuan penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas Ipa tentang polusi (pencemaran) khususnya polusi udara  dan untuk memperluas pengetahuan tentang pencemaran udara beserta dampak yang ditimbulkannya terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.

D.   Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini adalah menambah pengetahuan kita mengenai pencemaran udara, jenis-jenisnya, sumber, dampak, dan bagaimana cara kita untuk menanggulangi pencemaran udara.







BAB II
PEMBAHASAN
A.   Pengertian Pencemaran Udara
Pencemaran lingkungan atau polusi adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai ktingkat tertentu yang menyebapkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat brfungsi lagi sesuai peruntukya ( Undang-Undang Pengelolaan lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Polutan adalah zat atau bahan yang menyebapkan terjadinya polusi. Suatu zat disebut polutan, bila keberadaanya disuatu lingkungan dapat menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup. Contoh : karbondioksida dengan kadar 0,032 % dapat memberikan dampak merusak. Dengan kata lain suatu zat dapat disebut polutan apabila : 
1.      Jumlah melebihi jumlah normal 
2.      Berada pada waktu yang tidak tepat
3.      Berada pada tempat yang tidak tepat
Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan. Pencemaran udara dapat terjadi dimana-mana, misalnya didalam rumah, sekolah, kantor atau yang sering disebut pencemaran dalam ruangan (indoor pollution). Selain itu gejala ini secara akumulatif juga terjadi di luar ruangan (outdoor pollution). Mulai dari tingkat lingkungan rumah, perkotaan hingga ketingkat regional, bahkan saat ini sudah menjadi gejala global. Beberapa unsure pencemaran (pollutant) kembali kebumi melalui deposisi asam atau salju yang mengakibatkan sifat korosif pada bagunan, tanaman, hutan disamping itu juga membuat sungai dan danau menjadi suatu lingkungan yang berbahaya bagi ikan-ikan karena nilai pH yang rendah

B.   Jenis-Jenis Pencemaran Udara
1.     Menurut bentuk
a.       Gas
Pencemaran udara berbentuk gas dapat dibedakan menjadi :
1)      Golongan belerang terdiri dari Sulfur Dioksida (SO2), Hidrogen Sulfida (H2S) dan Sulfat Aerosol.
2)      Golongan Nitrogen terdiri dari Nitrogen Oksida (N2O), Nitrogen Monoksida (NO), Amoniak (NH3) dan Nitrogen Dioksida (NO2).
3)      Golongan Karbon terdiri dari Karbon Dioksida (CO2), Karbon Monoksida (CO), Hidrokarbon .
4)      Golongan gas yang berbahaya terdiri dari Benzen, Vinyl Klorida, air raksa uap.
b.      Pertikel
Pencemaran udara berbentuk partikel dibedakan menjadi :
1)      Mineral (anorganik) dapat berupa racun seperti air raksa dan timah.
2)      Bahan organik terdiri dari ikatan hidrokarbon, klorinasi alkan, Benzen.
3)      Makhluk hidup terdiri dari bakteri, virus, telur cacing.
2.     Menurut tempat dan sumbernya
a.       Ruangan (indoor)
Pencemaran udara ruangan (In door air pollution), berupa pencemaran udara didalam ru-a-ngan yang berasal dari pemukiman, perkantoran ataupun gedung tinggi.
b.      Udara bebas (outdoor)
Pencemaran udara bebas (Out door air pollution), Sumber Pen-cemaran   udara bebas :
1)       Alamiah, berasal dari letusan gunung berapi, pembusukan, dll.
2)       Kegiatan manusia, misalnya berasal dari kegiatan industri, rumah tangga, asap kendaraan, dll.
3.     Berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan
Pencemaran udara berdasarkan pengaruhnya terhadap gangguan kesehatan dibedakan menjadi 4 jenis yaitu:
a.       Irintasia.
Biasanya polutan ini bersifat korosif. Merangsang proses peradangan hanya pada saluran pernapasan bagian atas, yaitu saluran pernapasan mulai dari hidung hingga tenggorokkan. Misalnya Sulfur Dioksida, Sulfur Trioksida, Amoniak, debu. Iritasi terjadi pada saluran pernapasan bagian atas dan juga dapat mengenai paru-paru sendiri.
b.      Asfiksia
Disebabkan oleh ber-kurangnya kemampuan tubuh dalam menangkap oksigen atau mengakibatkan kadar O2 menjadi berkurang. Keracunan gas Karbon Monoksida mengakibatkan CO akan mengikathemoglobin sehingga kemampuan hemoglobin mengikat O2 berkurang terjadilah Asfiksia. Yang termasuk golongan ini adalah gas Nitrogen, Oksida, Metan, Gas Hidrogen dan Helium.
c.       Anestesia
Bersifat menekan susunan syaraf pusat sehingga kehilangan kesadaran, misalnya aeter, aetilene, propane dan alkohol alifatis.
d.      Toksis
Titik tangkap terjadinya toksis berbagai jenis, yaitu :
1)       Menimbulkan gangguan pada sistem pembuatan darah, mi-salnya benzene, fenol, toluen dan xylene.
2)       Keracunan terhadap susunan syaraf, misalnya karbon disulfid, metil alkohol.
4.     Menurut asal
a.       Pencemar primer
Polutan yang bentuk dan komposisinya sama dengan ketika dipancarkan, lazim disebut sebagai pencemar primer, antara lain CO, CO2, hidrokarbon, SO, Nitrogen Oksida, Ozon serta berbagai partikel.
b.      Pencemar Sekunder
Berbagai bahan pencemar kadangkala bereaksi satu sama lain menghasilkan jenis pencemar baru, yang justru lebih membahayakan kehidupan. Reaksi ini dapat terjadi secara otomatis ataupun dengan cara bantuan katalisator, seperti sinar matahari. Pencemar hasil reaksi disebut sebagai pencemar sekunder. Contoh pencemar sekunder adalah Ozon, formal dehida, dan Peroxy Acyl Nitrate (PAN).



C.   Sumber Pencemaran Udara
1.      Kegiatan manusia
a.       Transportasi
Pertumbuhan penduduk dan urbanisasi mengakibatkan pengembangan wilayah perkotaan ke daerah pinggiran kota. Akibatnya aktivitas penduduk dengan alat transportasi pun meningkat. Kegiatan transportasi menjadi penyebab pencemaran udara karena senyawa kimia yang dihasilkan dari kendaraan bermotor. Senyawa kimia tersebut antara lain karbon dioksida, nitrogen dioksida, dan beberapa partikel mikro.
b.       Industri
Jenis industri yang menjadi sumber pencemaran melalui udara diantaranya industri besi dan baja, industri semen, industri kendaraan bermotor, industri pupuk, industri alumunium, industri pembangkit tenaga air, industri kertas, industri kilang minyak, industri pertambangan. Industrialisasi di Indonesia sedang berkembang, tetapi perkembangan tersebut seringkali mengabaikan pengendalian pencemaran. Oleh karena itu pemilik usaha industri harus melengkapi industrinya dengan fasilitas untuk pengendalian limbah.
c.        Pembangkit listrik
d.       Pembakaran (perapian, kompor, furnace,[insinerator]dengan berbagai jenis bahan bakar
e.        Gas buang pabrik yang menghasilkan gas berbahaya seperti (CFC)
2.      Sumber alami
a.       Gunung berapi
b.       Rawa-rawa
c.        Kebakaran hutan
d.       Nitrifikasi dan denitrifikasi biologi
3.      Sumber-sumber lain
a.       Transportasi amonia
b.       Kebocoran tangki klor
c.        Timbulan gas metana dari lahan uruk /tempat pembuangan akhir sampah
d.       Uap pelarut organik

D.   Dampak Pencemaran Udara
1.      Dampak kesehatan
Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melalui sistem pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar. Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh.
Dampak kesehatan yang paling umum dijumpai adalah ISNA (infeksi saluran napas atas), termasuk di antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat pencemar dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.
2.      Dampak terhadap tanaman
Tanaman yang tumbuh di daerah dengan tingkat pencemaran udara tinggi dapat terganggu pertumbuhannya dan rawan penyakit, antara lain klorosis, nekrosis, dan bintik hitam. Partikulat yang terdeposisi di permukaan tanaman dapat menghambat proses fotosintesis.
3.      Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:
a.       Mempengaruhi kualitas air permukaan
b.       Merusak tanaman
c.        Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
d.       Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
4.      Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global. Dampak dari pemanasan global adalah:
a.       Pencairan es di kutub
b.       Perubahan iklim regional dan global
c.        Perubahan siklus hidup flora dan fauna
5.      Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.




















Berikut dampak pencemaran udara berupa gas
NO
BAHAN PENCEMAR
SUMBER
DAMPAK/AKIBAT PADA INDIVIDU/MASYARAKAT
1.
Sulfur Dioksida (SO2)

Batu bara atau bahan bakar minyak yang mengandung Sulfur. Pembakaran limbah pertanah. Proses dalam industri.
Menimbulkan efek iritasi pada saluran nafas sehingga menimbulkan gejala batuk dan sesak nafas.
  
  
2.
Hidrogen Sulfa (H2S)
Dari kawah gunung yang masih aktif.
Menimbulkan bau yang tidak sedap, dapat merusak indera penciuman (nervus olfactory)
3.
·   Nitrogen Oksida (N2O)
·   Nitrogen Monoksida (NO)
·   Nitrogen Dioksida (NO2)
·   Berbagai jenis pembakaran.
·   Gas buang kendaran bermotor.
·   Peledak, pabrik pupuk.
·   Menggangu sistem pernapasan.
·   Melemahkan sistem pernapasan paru dan saluran nafas sehingga paru mudah terserang infeksi.
4.
Amoniak (NH3)
Proses Industri
·   Menimbulkan bau yang tidak sedap/menyengat.
·   Menyebabkan sistem pernapasan, Bronchitis, merusak indera penciuman.
5.
·   Karbon Dioksida (CO2)
·   Karbon Monoksida (CO)
·   Hidrokarbon
·   Semua hasil pembakaran.
·   Proses Industri
.
·   Menimbulkan efek sistematik, karena meracuni tubuh dengan cara pengikatan hemoglobin yang amat vital bagi oksigenasi jaringan tubuh akaibatnya apabila otak kekurangan oksigen dapat menimbulkan kematian.
·   Dalam jumlah kecil dapat menimbulkan gangguan berfikir, gerakan otot, gangguan jantung.


E.   Cara Mencegah Pencemaran Udara
Terjadinya pencemaran udara, tentu harus segera ditanggulangi dengan melakukan pencegahan sedini mungkin agar tidak terjadi kesakitan pada manusia. Dalam melakukan pencegahan secara tepat tergantung pada sifat dan sumber polutan udara. Pada dasarnya caranya dibedakan menjadi mengurangi polutan dengan alat-alat, mengubah polutan, melarutkan polutan, dan mendispersikan polutan.
Menurut dr.drh. Mangku Sitepoe (1997), ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas.
1.      Absorbsi. Melakukan solven yang baik untuk memisahkan polutan gas dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Biasanya absorbennya air, tetapi kadang-kadang dapat juga tidak menggunakan air (dry absorben).
2.      Adsorbsi. Mempergunakan kekuatan tarik-menarik antara molekul polutan dan zat adsorben. Dalam proses adsorbsi dipergunakan bahan padat yang dapat menyerap polutan. Berbagai tipe adsorben antara lain Karbon Aktif dan Silikat.
3.      Kondensasi. Dengan kondensasi dimaksudkan agar polutan gas diarahkan mencapai titik kondensasi, terutama dikerjakan pada polutan gas yang bertitik kondensasi tinggi dan penguapan yang rendah (Hidrokarbon dan gas organik lain).
4.      Pembakaran. Mempergunakan proses oksidasi panas untuk menghancurkan gas Hidrokarbon yang terdapat di dalam polutan. Hasil pembakaran berupa Karbon Dioksida dan air. Adapun proses pemisahannya secara fisik dikerjakan bersama-sama dengan proses pembakaran secara kimia.
5.      Reaksi kimia. Banyak dipergunakan pada emisi golongan Nitrogen dan Belerang. Membersihkan gas golongan Nitrogen, caranya dengan diinjeksikan Amoniak yang akan bereaksi kimia dengan NOx dan membentuk bahan padat yang mengendap. Untuk menjernihkan golongan Belerang dipergunakan copper oksid atau kapur dicampur arang.
Sementara itu, pencegahan pencemaran udara berbentuk partikel dapat dilakukan melalui enam konsep.
1.      “Membersihkan” (Scrubbing). Mempergunakan cairan untuk memisahkan polutan. Alat scrubbing ada berbagai jenis, yaitu berbentuk plat, masif, fibrous, dan spray.
2.      Menggunakan filter. Dimaksudkan untuk menangkap polutan partikel pada permukaan filter. Filter yang dipergunakan berukuran sekecil mungkin. Filter bersifat semipermeable yang dapat dibersihkan, kadang-kadang dikombinasikan dengan pembersihan gas dan filter polutan partikel.
3.      Mempergunakan presipitasi elektrostatik. Cara ini berbeda dengan cara mekanis lainnya, sebab langsung ke butir-butir partikel. Polutan dialirkan di antara pelat yang diberi aliran listrik sehingga presipitator yang akan mempresipitasikan polutan partikel dan ditampung di dalam kolektor. Pada bagian lain akan keluar udara yang telah dibersihkan.
4.      Mempergunakan kolektor mekanis. Dengan menggunakan tenaga gravitasi dan tenaga kinetis atau kombinasi keduanya untuk mengendapkan partikel. Sebagai kolektor dipergunakan gaya sentripetal yang memakai siklon.
5.      Program langit biru. Yaitu program untuk mengurangi pencemaran udara, baik pencemaran udara yang bergerak maupun stasioner. Dalam hal ini, ada tiga tindakan yang dilakukan terhadap pencemaran udara akibat transportasi yaitu: Pertama, mengganti bahan bakar kendaraan. Bahan bakar disel dan premium pembakarannya kurang sempurna sehingga terjadi polutan yang berbahaya. Dalam program lagit biru, hal ini dikaitkan dengan penggantian bahan bakar ke arah bahan bakar gas yang memberikan hasil pembakaran lebih baik. Kedua, mengubah mesin kendaraan. Mesin dengan bahan bakar disel diganti dengan mesin bahan bakar gas. Ketiga, memasang alat-alat pembersihan polutan pada kendaraan bermotor.
6.      Menggalakan penanaman pohon. Mempertahankan paru-paru kota dengan memperluas pertamanan dan penanaman berbagai jenis pohon sebagai penangkal pencemaran. Sebab tumbuhan akan menyerap hasil pencemaran udara (CO2) dan melepaskan oksigen sehingga mengisap polutan dan mengurangi polutan dengan kehadiran oksigen.
7.      Bentuk pencegahan yang lain adalah membiasakan diri untuk mengkonsumsi makanan mengandung serat tinggi. Serat makanan dapat menetralkan zat pencemar udara dan mengurangi penyerapan logam berat melalui sistem pencernaan kita. Dan yang paling penting pemerintah hendaknya komitmen terhadap mengganti bensin bertimbal dengan bensin tanpa Timbal


BAB III
PENUTUP

A.     Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
»       Pencemaran udarah adalah masuknya, atau tercampurnya unsur-unsur berbahaya kedalam atmosfir yang dapat mengakibatkan terjadinya kerusakan lingkungan, gangguan pada kesehatam manusia secara umum menurunkan kualitas lingkungan
»       Jenis-jenis pencemaran udara menurut bentuk : gas, pertikel. Menurut tempat : ruangan (indoor), udara bebas (outdoor).Gangguan kesehatan : Iritansia, asfiksia, anetesia, toksis. Menurut asal : primer, sekunder
»       Sumber pencemaran udara yaitu: kegiatan manusia, sumber alami, kebocoran tangki klor, dan lain-lain
»       Pencemran udara dapat membahayakan kesehatan manusia, kesehatan tanaman, dapat menyebabkan hujan asam, efek ruma kaca, kerusakan lapisan ozon, dan sebagainya.
»       Ada lima dasar dalam mencegah atau memperbaiki pencemaran udara berbentuk gas yaitu: absorbsi, adsorbsi, kondensasi,pembakaran, dan reaksi kimia.

B.   Saran
Untuk mencegah terjadinya pencemaran udara yang lebih lanjut hendaknya kita semua ikut menjaga kebersihan udara dan meminimalkan pencemaran udara, misalnya tidak memakai kendaraan bermotor yang mengeluarkan banyak asap, tidak membuang gas yang berbahaya secara sembarangan terutama bagi kegiatan industri, dan lain sebagainya agar kebersihan udara tetap terjaga.


Featured Post

kejang demam

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1   Latar Belakang Anak merupakan hal yang penting artinya bagi sebuah keluarga. Selain sebagai penerus keturun...